- Sat Samapta Polres PALI Giat Jaga Keamanan dan Ketertiban di Wilayah Hukumnya
- Tedy Permana Anak Angkat Irwan, ST Persembahkan 3 Trofi Untuk Predo Bule
- Tedy Permana Anak Angkat Irwan, ST Persembahkan 3 Trofi Untuk Predo Bule
- Tedy Permana Anak Angkat Irwan, ST Persembahkan 3 Trofi Untuk Predo Bule
- Satres Narkoba Polres PALI Gelar Penyuluhan Narkotika di SMK N 1 Talang Ubi
- Bukan Hanya Kampanye Dialogis, Paslon AIR Berziarah Ke Puyang Sebrang di Desa Tempirai Raya
- LSM POSE RI Desak Pemkot Palembang Segera Tindaklanjuti Masalah Pencairan Jasa Pelayanan RSUD Gandus
- Tedy Permana Anak Angkat Irwan, ST Alumni SMA PGRI Talang Ubi, Ikuti Road Race Championship
- Polsek Penukal Abab Giat Monitoring dan Pulbaket Pada Kegiatan Kampanye Matahati
- CLDS UII Gelar Bedah Buku Kasus Mardani H. Maming
Agustijanto Indradjaja: Candi Bumiayu Bagian Dari Sriwijaya Atau Satu Wajah Yang Terpisah
PALI, BeritaIndonesia.my.id - Candi Bumiayu yang terletak di kawasan Desa Bumiayu, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi peminat para wisatawan dari luar Kabupaten bahkan manca Negara.
Hal itu terungkap saat media beritaindonesia.my.id mengunjungi tempat wisata yang ternama di Kabupaten berjuluk Bumi Serepat Serasan, nampak pengunjung menikmati liburannya warga Kabupaten PALI maupun sekitarnya, yaitu masyarakat Kota Prabumulih. Terlihat Ibu-ibu yang menggunakan hijab bercanda dan bersuka ria bersama rekan-rekannya, diteruskan berkaraoke di wilayah Candi Bumiayu.
Lebih menariknya lagi, di wilayah Candi Bumiayu beberapa hari ini ada penelitian yaitu Agustijanto Indradjaja Pusat riset atriologi prasejarah dari Kota Jakarta.
Baca Lainnya :
- Putra Keturunan Kabupaten PALI Jadi Anggota DPRD di Musi Rawas
- Polsek Penukal Abab Monitoring Pada Kegiatan Kampanye Paslon Bupati PALI, Begini Jelasnya
- Dilepas Dengan Tradisi Pedang Pora, Komjen A Rachmad Wibowo Tak Kuasa Meneteskan Air Mata
- Pelantikan DPRD Kota Lubuklinggau Sterilisasi Secara Ketat, Begini Kata Iptu Sumardi
- Usai Dilantik, Rizal Siap Mengemban Amanah dan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat
Agustijanto Indradjaja dibincangi beritaindonesia.my.id mengutarakan kami ke Wisata Candi Bumiayu dalam rangka melaksanakan riset etiologi untuk bisa mengungkap keberadaan Bumiayu ini lebih jauh lagi.
"Pelaksanaan riset etiologi sejak tanggal 8 September 2024, diperkirakan mungkin sudah hampir dua (2) Minggu," ungkapnya. Pada Ahad (22/9/24)
Menurut Agustijanto Indradjaja, ia mengatakan mengecek mengkonstruksi kehidupan masyarakat masa lalu di daerah, masih banyak hal yang ingin kita ketahui.
"Yang pertama masalah tanggal percandian nya ini sebenarnya abad keberapa sih? Nah inikan masih pertanyaan. Jadi kita mencoba sekarang ini untuk bisa mengambil sempel arang atau apapun yang bisa kita pertanggal kan secara absolute, kapan candi ini dibangun, kapan Candi Bumiayu gunakan dan kapan Candi ini ditinggalkan," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan beliau, Agustijanto Indradjaja ia menuturkan dan bagaimana masyarakat pada masa lalu di daerah sini. Apa yang menjadi daya tarik di daerah sini sehingga ada peradaban yang sangat besar.
Bisa dibayangkan ada 13 bangunan Candi disini yang cukup besar, itu tidak mungkin berdiri kalau masyarakatnya tidak banyak juga. Pasti ada satu potensi yang mendorong orang untuk bisa tinggal disini , pasti ada daya tariknya apa yang menyebabkan mereka dulu mau tinggal di pedalaman, dahulu lebih banyak kalau bicara tentang Sriwijaya mungkin pesisir kan, tapi ini masuk daerah pedalaman untuk bisa Sumatera tapi apa menjadi magnet nya wilayah sini sehingga masyarakat mau tinggal dengan membangun peradaban wilayah ini.
Inikan masih menjadi pertanyaan dan kami mencoba.
Ditanya beritaindonesia.my.id berapa tim riset etiologi Agustijanto Indradjaja menuturkan hanya satu Tim, cuma kita berimbing nya bekerjasama dengan FVO Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta untuk sama-sama kita meneliti ini, jadi FVO Prancis ini orang satu peneliti delapan dari Brin ini ada 3 orang peneliti 1 dokumentasi. Ada yang dari uwii dosen ada yang dari luluja Berkolaborasi tidak semua, kemarin ada 1 Tim untuk pidar jadi kami mau memetakan semua kawasan sini melihat konturnya, sehingga mau melihat bagaimana lingkungan masa lalu daerah sini, diperkirakan ada 14 orang totalnya.
Ditanya semenarik apakah Candi di Kabupaten PALI ia mengatakan ya kita tahu kalau daerah Sumatera Selatan inikan dulu ada kerjaan Sriwijaya, dan pada dahulu kala Kerajaan Sriwijaya inikan, kita tahu juga prasasti-prasasti dia cenderung budis Buddha, tetapi disini kita melihat mayoritas kebudayaannya Hindu.
"Ini adalah Satya menarik bagaimana dalam satu (1) komunitas budis yang besar pada masalalu dan ini cukup menarik perhatian kita apa dia bagian dari Sriwijaya atau satu wajah yang terpisah, itukan menjadi pertanyaan juga kan. Bagaimana dahulu, mungkin juga masalah toleransi beragama sudah kita jalankan kita tidak mempersalahkan bisa jadi kan, itu yang perlu di contoh juga." Tukasnya.(Susanto)