PLN Siapkan Pelatihan bagi Guru dan Siswa untuk Mengonversi Motor Konvensional ke Listrik

By Admin BeritaIndonesia.my.id 09 Agu 2023, 08:02:31 WIB Metropolitan
PLN Siapkan Pelatihan bagi Guru dan Siswa untuk Mengonversi Motor Konvensional ke Listrik

Keterangan Gambar : Pembukaan Pelatihan Konversi Sepeda Motor Listrik diselenggarakan oleh PT. PLN (Persero) UID S2JB di laksanakan di Aula SMKN 2 Palembang, Selasa (8/7/23). Foto: Deva


Palembang, BeritaIndonesia.my.id – Pembukaan Pelatihan Konversi Sepeda Motor Listrik diselenggarakan oleh PT. PLN (Persero) UID S2JB di laksanakan di Aula SMKN 2 Palembang, Selasa (8/7/23).

General Manager PLN UID S2JB Amris Adnan mengatakan, pihaknya menyediakan tenaga untuk melatih guru dan siswa SMK untuk bisa mengonversi dari motor konvensional ke motor listrik. Kemudian pihaknya memberikan bantuan untuk fasilitas untuk pelatihan itu.

"Sebenarnya dari PLN untuk mensosialisasikan sekaligus mentrigger terjadinya peralihan dari motor konvensional ke motor listrik. Jadi dengan adanya pelatihan ini akan semakin banyak tenaga yang paham untuk mengkonversi dari motor konvensional ke motor listrik. Sehingga makin banyak populasi motor listrik. Untuk target itu dari pemerintah kami hanya mensuport, target dari pemerintah pusat sebenarnya untuk konversi dari motor konvensional ke motor listrik. Bahkan, dorongan dari Presiden untuk untuk mengurangi motor konvensional yang berbahan BBM. Karena BBM itu impor kalau ini energinya dari listrik yang sudah diproduksi," katanya.

Baca Lainnya :

Oleh sebab itu, dia mengimbau supaya masyarakat untuk beralih  menggunakan motor listrik. Karena  biaya operasionalnya motor listrik sangat murah, kira-kira 20 persen sampai 25 persen dari kendaraan konvensional. 

"Untuk penggunaan motor listrik di Sumsel karena ini baru tumbuh untuk kegiatan konversi ini baru kita galakkan, maka masih sangat sedikit jumlahnya motor listrik untuk di Sumsel sekitar 200-an," ucapnya.

Ketika ditanya awak media untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau sering disingkat SPKLU, Amris menuturkan, kalau di Sumsel ada beberapa tempat, ada di rest area jalan tol. Selain itu di Lahat di Lubuklinggau sudah ada SPKLU.

 "Untuk target penambahan sebenarnya PLN untuk SPKLU ini diharapkan tumbuhnya SPKLU swasta. Karena itu tidak dimonopoli PLN, jadi sebenarnya swasta yang tertarik untuk membangun sebuah klu silahkan saja. Apalagi sudah dapat peraturan pemerintah yang baru yang memberikan peluang untuk tumbuhnya usaha di bidang SPKLU, karena bisa memberikan manfaat juga secara bisnis kepada pemilik SPKLU," bebernya.

Diterangkannya pula, untuk lalu lintas perizinannya sudah banyak kemudahan pajaknya. Sudah banyak diskon dari penggunaan kendaraan listrik ini. Ia mencontohkan, di DKI Jakarta ada aturan ganjil genap, jadi sementara untuk mobil konvensional dibatasi ganjil genap, sementara untuk listrik bebas.

 "Jadi di situ manfaatnya, tapi untuk di Sumatera Selatan karena tidak ada ganjil genap ya mungkin tidak begitu terasa manfaatnya tapi yang perlu diketahui mobil listrik, dan motor listrik biaya operasionalnya jauh lebih murah kalau untuk motor biaya operasionalnya hanya 20 sampai 25% saja dari yang konvensional," katanya.

Untuk peserta pelatihan, dia menuturkan, ada 200 orang dari siswa siswa SMK 2, SMK 4 dan SMK 7 dan juga ada dari guru. Sebelumnya sudah ada, artinya ini adalah pelatihan yang kedua.

"Akan kita lihat lagi kalau memang masih dibutuhkan mungkin akan kita pertimbangkan lagi untuk diadakan. Jadi kami menghimbau supaya masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik. Karena biaya operasionalnya jauh lebih murah. Jadi masyarakat akan lebih bisa berhemat melalui penggunaan kendaraan listrik jadi selain gaya juga murah," tuturnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumsel, H. Darma Budhi, SH.,ST.,MT, menambahkan, PLN ini tugasnya membiayai pelatihan.

"Tadi ada 200 orang, tugas pak sutoko berapa target yang mau dicapai untuk motor listrik in. Nanti ada diskusi konversi itu biayanya Rp 15 juta. Tapi kan setelah itu tidak ada lagi pengeluaran biaya lainnya untuk service. Jadi tinggal masukkan baterai, tidak ada biaya lagi. Jadi sangat menguntungkan untuk mahasiswa," katanya.

"Untuk pajak sudah aturannya, sudah ada regulasinya dari bapenda,  yang dari konvensional berubah ke motor listrik," ucapnya.

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumsel, H.Sutoko mengatakan, Dinas Pendidikan Sumsel bidang SMK memiliki program  untuk menyiapkan calon tenaga kerja menengah lulusan SMK atas anjuran pak gubernur SMK harus inovatif, mandiri , dan produktif membaca suasana.

"Ini ditangkap oleh Kabid SMK, jadi anak-anak dipilih yang cocok untuk dilatih. Dan latihan ini nanti akan ditularkan kepada siswa yang lain untuk menjawab kebutuhan bilamana masyarakat dalam partai besar membutuhkan perubahan dari motor-motor konvensional ke motor listrik," katanya.

"Jadi Kabid menyambut baik karena itu anjuran pak Gubernur, SMK harus inovatif, harus mandiri dan produktif. Jadi disambut program ini apalagi PLN sangat peduli, dan kepedulian PLN dan itu sejalan dengan program pak Gubernur selain SMK yang inovatif, mandiri dan produktif juga pak gubernur memberikan arahan sumber daya alam itu sangat terbatas untuk BBM. Sedangkan PLN ini bisa diproduksi baik secara sumber daya alam yang bisa diperbarui," tambahnya.

Pada kesempatan ini juga Kepala bidang SMK Mondyaboni SE SKom MSi mengucapkan terima kasih  kepada PLN. Karena telah membantu bantuan berupa program peralatan untuk siswa dan pelatihan untuk siswa SMK ini.

"Untuk saat ini ada 3 SMK. Siapa tahu nanti tentu dari PLN akan memberi tambahan ke sekolah-sekolah yang lain," katanya.

"Kalau kendala tentu ketika awal pembuatan atau program yang baru pasti ada dan itu akan terus kita perbaiki dengan pendampingan dari PLN sendiri Insya Allah kendala itu bisa kita atasi bersama. Kita akan terus-menerus dengan dunia Industri dan alhamdulillah PLN dengan SMK jurusan motor bekerja sama dengan kita dengan inovasi baru karena motor listrik sedang trend.  Dan kita mengikuti trend zaman kalau anak-anak sudah bisa memperbaiki untuk service motor listrik nantinya akan menjadi pengalaman mereka ketika lulus siapa tahu bisa membuka wirausaha sendiri dengan membuka bengkel," pungkasnya. (DNL)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.